Kapan terakhir kalinya anda memiliki mimpi-mimpi besar?. Tadi malamkah,kemarin malamkah,atau puluhan tahun silam?
Jika baru tadi malam anda menyemai mimpi itu,maka ada baiknya saat ini
juga anda focus untuk mendapatkannya. Namun jika sudah lama sekali anda
tidak bermimpi , cobalah bangun kembali mimpi-mimpi besar hidup anda.
Rangkailah kembali impian-impian itu menjadi sebuah perjalanan yang akan
anda wujudkan.Mengingat mimpi-mimpi itu tidak mengenal waktu dan usia.
Mimpi-mimpi yang telah dan sedang anda
semai akan menjelma bak topangan pondasi yang banyak menentukan
kekuatan dan kesuksesan anda membangun sebuah rumah impian. Mimpi-mimpi
besar itu pulalah yang akan memberi energy positif dalam kehidupan dan
usaha anda meraih impian-impian itu.
Adalah Eleanor Roosevelt-salah satu president Amerika Serikat- yang pernah berujar bahwa “The future belongs to those who believe in the beauty of their dreams”. Siapa-siapa
yang mempercayai mimpi-mimpi besarnya,seolah-olah ia telah berada di
depan pintu kesuksesan itu sendiri. Membukanya adalah sebuah usaha yang
dilakukan dengan penuh semangat dan pantang menyerah. Hingga anda bisa
menikmati kenyataan atas indahnya mimpi-mimpi itu di dalamnya.
Mimpi besar
akan membawa kita pada dua hal penting. Menganggapanya tidak ubahnya
sebuah impian menjelang tidur biasa, atau justru menjadikannya energi
yang akan menggerakkan anda dalam mencapaiannya. Keputusan anda kemudian
adalah meneruskan mimpi itu hingga menjadi kenyataan atau sekedar puas
diangan-angan belaka.
Disinilah kemudian dibutuhkan bahan bakar
yang anda gunakan untuk mengejar mimpi-mimpi itu. Dan diantara bahan
bakar itu adalah : semangat. Semangat ini menjadi sangat penting
mengingat mimpi-mimpi itu memang tidak mudah diwujudkan tanpa usaha yang
maksimal.Seberapah besarkah mimpi itu akan menjadi kenyataan, sebesar
semangat,kemauan dan keinginan anda untuk mwujudkannya.
Penulis memiliki cerita menarik tentang
kedasyatan sebuah mimpi ini. Bagaimana sebuah mimpi telah mendorong
seseorang melakukan sesuatu yang banyak orang tidak mempercayainya akan
berhasil atau menjadi kenyataan,Dengan kata lain, bagaimana sebuah
mimpi mampu membakar api semangat untuk melakukan sesuatu yang
dipercayai tidak mungkin sekalipun.
Sebutlah namanya Irwan. Berprofesi sebagai
seorang dosen di Jakarta dan telah berumur 54 tahun. Meski sudah
tergolong tua, namun dia memiliki satu mimpi yang ingin dia wujudkan
dalam sisa hidupnya. Dan ini bukan hanya sekedar mimpi biasa, apalagi
mimpi disiang bolong. Saya menyebutnya mimpi yang sangat luar biasa.
Penggunaan kata-kata luar biasa ini bukan tanpa alasan yang berarti,
mengingat usianya yang sudah tidak muda lagi untuk ukuran mimpinya..
Anda mau tahu apa mimpi sahabat saya ini?ya, mimpinya adalah keliling
Jepang dengan bersepeda angin!
Banyak orang yang mencibir bahkan tidak
sedikit menganggapnya gila,mengingat usianya itu. Namun tekadnya sudah
bulat.Segala usaha ia persiapkan untuk meraih mimpinya.Ia tidak perduli
lagi terhadap cibiran dan nada-nada negative dari orang sekitarnya.Yang
dia perdulikan hanyalah usaha meraih mimpi-mimpi itu.
Manjadda wa jada! Adalah inspirasi yang
turut mempertebal keyakinannya bahwa dia bisa melakukan sesuatu yang
diimpikannya selama ini. Dia percaya bahwa senyampang kita berusaha dan
percaya atas apa yang kita lakukan,saat itulah tangan-tangan Allah
memberi kemudahannnya.Lakukan yang terbaik yang anda mampu dan Allah
akan menggenapi kekurangannya untuk kesempurnaan usaha kita.Begitulah ia
memberi alasan dibalik aksi “nekadnya “ ini.
Aksi yang beliau lakukan ini bukanlah
semudah membalik telapak tangan,ya, tidak semudah itu.Terlebih lagi
dilakukan di tengah kondisi musim dingin yang sangat ekstrim tahun
ini.Badai salju dan suhu yang merosot tajam sampai minus 20 C. Kondisi
ini terjadi pada hampir semua kota-kota yang akan dia lalui.
Memang tidaklah muda untuk melakukan
perjalanan jauh di musim dingin semacam ini. Apalagi jika perjalannya
dilakukan dengan mengayuh sepeda angin. Kita bisa membayangkan tantangan
yang dihadapinya. Tidak saja terpaan angin yang kencang,namun juga
jalanan yang dipenuhi salju.Ketidakhati-hatiannya akan berujung pada
maut. Resiko yang akan dia hadapai memanglah sangat besar sekali
terlebih lagi jika berhadapan dengan badai salju.
Namun dengan semangatnya itulah ia
mampu membakar dirinya di tengah kedinginan di sepanjang lorong-lorong
yang menghubungkan satu kota ke kota lainnya. Dengan semangatnyalah ia
mampu memperpendek jarak ratusan kilometer dalam persepsi-persepsi di
benaknya. Dan dengan semangat itulah ia melihat setiap tantangan tak
ubahnya sebuah permainan yang harus tepat dan cepat ia selesaikan.
Dan akhirnya iapun memenangkan permainan itu!Manjadda Wa Jadda.
beliau yang tetap semangat untuk mengejar mimpinya meski dingin,tanjakan,turunan,kelaparan,haus membayangi setiap langkahnya. Dari sinilah semangat itu patut kita jadikan salah satu suntikan berarti bagi jiwa kita.
beliau yang tetap semangat untuk mengejar mimpinya meski dingin,tanjakan,turunan,kelaparan,haus membayangi setiap langkahnya. Dari sinilah semangat itu patut kita jadikan salah satu suntikan berarti bagi jiwa kita.
Jarak ratusan kilometer beliau lalui tanpa rasa menyesal sedikitpun.Meski tanjakan dan gunung menghadang didepannya,namun keyakinannya telah menghapus kepedihan itu dengan melihat jalan menurun yang akan segera ia temukan. Sama halnya dengan gelapnya malam bukanlah sesuatu yang harus kita sesali.Mengingat gelapnya malam adalah pertanda baik akan munculnya sinar matahari esok harinya.Dan akhirnya mataharipun bersinar menyambut kemenangannya memperjuangkan mimpi indahnya: Keliling Jepang Bersepeda Angin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar